(Allan P. Merriam)
Gambar diunduh dari https://en.wikipedia.org/wiki/Alan_P._Merriam
A.Merriam, The Anthropology Of Music
Capter XI, “Use and Functions”
Kegunaan
(use) dan fungsi (function) music merupakan masalah yang sangat penting dalam
etnomusikologi, karena hal ini menyangkut makna musik, tidak hanya fakta-fakta
mengenai music. Tentu saja, dalam etnomusikologi kita selalu berusaha untuk
mengumpulkan fakta mengenai musik. Tetapi lebih dari itu, kita ingin mengetahui
pula efek / dampak music terhadap manusia, dan kita ingin mengerti bagaimana
efek tersebut digasilkan.
Menurut
Merriam, para etnomusikologi sering-sering memakai istilah ‘kegunaan’ dan
‘fungsi’ secara rancu, bahkan para antropolog kadangkala berbuat demikian.
Namun, kedua gagasan tersebut harus dibedakan satu sama lainnya.
Para
etnomusikolog memperhatikan dan mencatat kegunaan-kegunaan musik untuk
memperkaya pengetahuan mereka mengenai fakta-fakta music, sedangkan mereka
memperkirakan fungsi-fungsi music untuk bias mencapai suatu pengertian yang
lebih mendalam tentang arti music (dalam masyarakatnya).
Kegunaan-kegunaan
music dalam suatu masyarakat sering disadari dan diakui oleh para pewaris
budaya music itu sendiri, tetapi fungsi-fungsi music itu tidak selalu diakui
oleh mereka. Dapat terjadi bahwa fungsi-fungsi music dalam sebuah masyarakat
tidak bias dimengerti oleh anggota masyarakat itu, tetapi harus diungkapkan
oleh peneliti dari luar.
Kegunaan
music mencakup semua kebiasaan memakai music, baik sebagai suatu aktifitas yang
berdisi sendiri maupun sebagai bagian aktifitas lain. Misalnya nyanyian dalam
suatu masyarakat tertentu biasanya dipakai oleh pemuda untuk merayu gadis
idamannya. Kebiasaan tersebut merupakan kegunaan nyanyian bersifat lebih
mendalam. Pada analisis kita, dapat dikatakan bahwa fungsi nyanyian dalam
contoh tadi adalah untuk menjamin kesinambungan biologis (keturunan) masyarakat
yang bersangkutan, dalam kata lain supaya masyarakat itu tidak akan menjadi
punah.
Sebagai
contoh lain, suatu lagu dapat digunakan untuk memanggil para dewa dalam upacara
ritual keagamaan, sedangkan fungsinya adalah sama dengan fungsi agama pada
umumnya. Fungsi agama (kepercayaan) barangkali dapat dikatakan ‘menimbulkan
rasa keselamatan pada hati manusia terhadap alam semesta.
Singkat
kata, kegunaan music menyangkut cara pemakaian music dan konteksnya, sedangkan
fungsi music menyangkut tujuan pemakaian music dalam pandangan luas, mengapa
music tersebut digunakan demikian?
Kategori
ketiga Herskovits adalah (hubungan) manusia dan alam, dibagi kedalam system
kepercayaan dan pengendalian kekuatan. Peranan music dalam keagamaan terlihat
pada doa yang dinyanyikan dan mitos serta legenda yang diceritakan dengan
memakai lagu. Beberapa jenis lagu juga merupakan alat pembantu dalam usaha
mengendalikan kekuatan (gaib), misalnya seperti lagu untuk penyembuhan,
perburuan, dan segala kegiatan manusia yang dianggap perlu dibantu oleh
kekuatan gaib. Selain contoh tersebut terdapat pula lagu untuk mahluk halus,
lagu para dukun, dll.
Kategori
keempat adalah estetika, dibagi kedalam seni rupa, foklor, music, drama dan
tari. Hubungan music dengan semua unsure kebudayaan tersebut erat sekali.
Kategori
Herskovitas yang terakhir adalah bahasa. Jelas bahwa bahasa teks nyanyian
berkaitan erat dengan musiknya. Disamping itu, terdapat beberapa kasus dimana
instrument music seperti gendang digunakan untuk menyampaikan pesan, melalui
semacam bahasa, nada dan ritme.
Daftar
di atas hanya mengemukakan sebagian kecil dari semua kegunaan music yang ada,
namun kita sudah dapat mengerti keanekaragaman kegunaan music.
Adapun
bila sekarang kita memperoleh ke masalah fungsi music, kita menghadapi
persoalan yang lebih rumit. Fungsi sebuah unsure kebudayaan (dalam
masyarakatnya) adalah kemujarabannya dalam memenuhi kebutuhan yang ada, atau
dalam menapai tujuan tertentu. Namun sekarang kita mencari fungsi music pada
umumnya, tidak hanya didalam suatu masyarakat saja. Saya ingin mengemukakan
sepuluh fungsi music yang (menurut hemat saya) adalah fungsi utama music.
1. Fungsi Pengungkapan Emosional
Music mempunyai
daya yang besar sebagai sarana untuk mengungkapkan rasa/emosi para penyanyi dan
pemain yang dapat menimbilkan rasa/emosi pada para pendengarnya. Rasa yang
diungkapkan sangatlah beraneka ragam, termasuk rasa kagum pada dunia ciptaan
tuhan, rasa sedih, rasa rindu, rasa birahi (seksual), rasa bangga, rasa tenang,
dan lain-lain.
Kadang-kadang
pengungkapan emosi tersebut perlu untuk kesehatan jiwa, karena emosi negative
yang tidak tersalurkan dalam kehidupan sehari-hari dapat dituangkan kedalam
nyanyian. Penyaluran semacam ini dapat mengurangi rasa frustasi seseorang.
2. Fungsi Penghayatan Estetis
Walaupun
konsepsi penghayatan estetis terdapat dalam beberapa masyarakat (seperti
masyarakat Barat, Arab, India, Cina, Jepang, Korea dan Indonesia), kita belum
bias memastikan kalau konsepsi tersebut terdapat pada masyarakat-masyarakat non-literate.
3. Fungsi Hiburan
Pada setiap masyarakat di dunia,
music berfungsi sebagai alat hiburan
4. Fungsi Komunikasi
Tentu saja, lagu
vocal yang menyampaikan pesan terkandung dalam teks nyanyian merupakan sejenis
komunikasi. Tetapi disamping itu, music itu sendiri (tanpa teks) dapat
mengkomunikasikan sesuat, hanya saja kita belum mengetahui apa sebenarnya yang
dikomunikasikan oleh music, bagaimana dan kepada siapa. Music bukanlah suatu
bahasa yang universal yang dapat dimengerti oleh siapa saja dan dimana saja,
karena setiap jenis music lahir dan tumbuh pada suatu masyarakat tertentu
dengan kebudayaannya. Fungsi komunikasi ini adalah fungsi music yang paling
kurang dimengerti orang.
5. Fungsi Perlambangan (Symbolic Representation)
Pada semua
masyarakat, fungsi music berfungsi sebagai lambing dari hal-hal, ide-ide, dan
tingkah laku.
6. Fungsi Reaksi Jasmani
Barangkali
fungsi ini dianggap tidak layak untuk
dimasukan kedalam daftar ini, karena konsepsi ‘fungsi’ pada hakekatnya
menyangkut hal social, sedangkan ‘reaksi jasmani’ adalah konsepsi biologis.
Namun demikian, daya rangsang music dapat mengubah reaksi jasmani seseorang,
jelas dimengerti dan dimanfaatkan dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagai
,missal gejala kesurupan (possession)
seringkali diakibatkan oleh music, begitupun gerakan tari dapat dirangsang oleh
music.
7. Fungsi yang Berkaitan Dengan Norma-Norma
Sosial
Dalam beberapa
masyarakat terdapat lagu-lagu yang bertujuan untuk pengendalian social dengan
mengkritik orang-orang yang menyeleweng dari kebiasaan-kebiasaan setempat.
Selain itu, teks nyanyian yang dipakai untuk lagu upacara initation seringkali serupa nasehat bagi kaum muda untuk menaati
peraturan-peraturan setempat. Fungsi ini adalah salah satu fungsi music yang
utama.
8. Fungsi Pengesahan Lembaga Sosial dan
Upacara Agama
Kita belum bias
memastikan sejauh mana music berfungsi sebagai pengesahan lembaga social dan
upacara keagamaan. System-sistem agama biasanya didukung dan disyahkan oleh
mitos-mitos dan legenda-legenda. Mitos dan legenda tersebut seringkali
dinyanyikan. Lembaga social yang menyangga kebiasaan-kebiasaan adat dapat
disahkan oleh lagu-lagu yang ikut menyangga kebiasaan adat. Fungsi ini perlu
dikaji lebih lanjut.
9. Fungsi Kesinambungan Kebudayaan
Music sebagai
wahana mitos, legenda, dan cerita-cerita sejarah, ikut menyambungkan sebuah
masyarakat dengan masa lampaunya, sebagai wahana pengajaran adat, music menjamin
kesinambungan dan stabilitas kebudayaan sampai generasi penerus.
Sebagai contoh,
kita dapat mengambil komentar Waterman mengenai peranan music dalam kehidupan
masyarakat Yirkalla di Australia :
“Pada dasarnya,
music Yirkalla berfungsi sebagai sarana pendidikan. Melalui lagu, orang
Yirkalla dapat belajar adat-adat istiadatnya, nilai-nilai dan pandangan hidup
Yirkalla. Selain itu lagu-lagu Yirkalla juga mengandung informasi mengenai
lingkungan alam dan teknik tradisional untuk memanfaatkannya. Disamping itu,
lagu-lagu Yirkalla dapat memperkuat konsepsi asli terhadap status social.
Setiap kelompok masyarakat dan marga mempunyai lagu khusus, sehingga lagu-lagu
tersebut dapat berfungsi sebagai tanda pengenal, bagi anggota kelompok marga
itu.”
10. Fungsi Pengintegrasian Masyarakat
Fungsi
ini telah menjadi perhatian beberapa peneliti. Menurut Nketia, pada masyarakat
Yoruba di Accra, (Ghana, Afrika Barat), “pertunjukan-pertunjukan musik
tradisional menimbulkan rasa kebersamaan dalam hati para peserta dan penontonnya.
Kebersamaan dalam masyarkat yang mempunyai suatu system nilai, suatu gaya
kehidupan, dan suatu gaya kesenian. Oleh karena itu, music dapat membangkitkan
rasa solidaritas kelompok”.
Demikianlah
daftar fungsi musik yang saya paparkan, yang barangkali masih dapat diperpendek
atau diperpanjang. Tetapi sudah jelas bahwa music merupakan sarana yang mutlak
diperlukan oleh setiap masyarakat untuk menjamin kelangsungan kegiatan-kegiatan
bersama dalam (bermasyarakat).
Dirangkum dari : Allan P.
Meriiam, “The Anthropologi of Music”
chapter XI, “ Use and Functions”.
Oleh : Wisnu Wirandi, S.Sn
Comments
Post a Comment